Euro Menguat di Perdagangan Eropa, Menanti Persetujuan Stimulus Besar Jerman

Euro Menguat di Perdagangan Eropa, Menanti Persetujuan Stimulus Besar Jerman

Euro mencatatkan kenaikan dalam perdagangan Eropa pada hari Selasa terhadap sejumlah mata uang utama, memperpanjang tren positifnya untuk sesi ketiga berturut-turut terhadap dolar AS. Mata uang tunggal ini kini diperdagangkan mendekati level tertinggi empat bulan seiring dengan optimisme pasar terhadap rencana stimulus besar Jerman yang diharapkan akan disetujui minggu ini.

Persetujuan legislatif terhadap paket stimulus tersebut akan mengurangi kemungkinan Bank Sentral Eropa (ECB) menurunkan suku bunga, yang pada akhirnya akan mendukung penguatan euro. Namun demikian, Uni Eropa masih menghadapi risiko tarif dari Amerika Serikat yang berpotensi menekan nilai tukar mata uang ini dalam beberapa bulan mendatang.

Pergerakan Harga EUR/USD

Pasangan mata uang EUR/USD naik sebesar 0,3% hari ini ke level $1,0868, setelah sebelumnya menyentuh level terendah sesi di $1,0828.

Pada perdagangan hari Senin, pasangan ini mencatatkan kenaikan 0,1% dan menyentuh level tertinggi dalam empat bulan di $1,0888 setelah data ketenagakerjaan AS yang lemah memperlemah dolar.

Dampak Rencana Stimulus Jerman terhadap Euro

Pekan lalu, euro mengalami lonjakan signifikan setelah imbal hasil obligasi pemerintah Jerman meningkat sebesar 40 basis poin. Peningkatan ini terjadi setelah para pemimpin politik Jerman mencapai kesepakatan mengenai rencana infrastruktur senilai 500 miliar euro, termasuk peningkatan anggaran pertahanan.

Kebijakan ini bersifat inflasioner, sehingga dapat mengurangi kemungkinan ECB memangkas suku bunga dalam beberapa bulan mendatang. Dengan berkurangnya tekanan terhadap pemangkasan suku bunga, euro berpotensi tetap kuat terhadap dolar dan mata uang utama lainnya.

Menurut para analis, jika reformasi ekonomi yang diusulkan dalam paket stimulus ini berhasil dijalankan, pertumbuhan ekonomi Jerman diperkirakan akan meningkat secara signifikan. Beberapa bank memperkirakan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) Jerman akan tumbuh sebesar 1,4% pada tahun 2026 dan 2027, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,2%.

Risiko yang Dihadapi Ekonomi Jerman dan Zona Euro

Meskipun optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Jerman meningkat, zona euro masih menghadapi risiko besar, terutama terkait potensi kebijakan tarif dari Amerika Serikat. Pemerintah AS telah mengindikasikan rencana untuk mengenakan tarif terhadap produk-produk dari Eropa, yang dapat memberikan tekanan negatif pada euro terhadap dolar.

Jika tarif ini benar-benar diberlakukan, euro kemungkinan akan mengalami penurunan tajam karena dampak negatif terhadap ekspor dan pertumbuhan ekonomi kawasan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan Euro dalam Waktu Dekat

1. Persetujuan Stimulus Jerman – Jika paket stimulus sebesar 500 miliar euro disetujui, ini akan memperkuat ekspektasi pasar terhadap pertumbuhan ekonomi Jerman dan mendukung penguatan euro.

2. Kebijakan ECB – Jika bank sentral tetap mempertahankan kebijakan suku bunga saat ini tanpa pemangkasan lebih lanjut, euro akan memiliki peluang untuk tetap stabil atau menguat.

3. Data Ekonomi AS – Pelemahan dolar akibat data ketenagakerjaan yang kurang memuaskan menjadi faktor utama dalam penguatan euro saat ini. Jika tren ini berlanjut, EUR/USD bisa terus bergerak naik.

4. Kebijakan Perdagangan AS terhadap Eropa – Ancaman tarif dari AS terhadap produk-produk Eropa bisa menjadi faktor penghambat utama bagi penguatan euro dalam jangka menengah hingga panjang.

Prospek Euro dalam Beberapa Bulan Mendatang

Jika perekonomian Jerman menunjukkan pemulihan yang kuat dan ECB tetap mempertahankan kebijakan suku bunga saat ini, euro memiliki peluang besar untuk tetap kuat terhadap dolar. Namun, risiko yang ditimbulkan oleh kebijakan tarif AS masih menjadi tantangan utama bagi zona euro.

Para investor disarankan untuk terus memantau perkembangan kebijakan ekonomi di Jerman dan Eropa secara keseluruhan, serta keputusan yang akan diambil oleh ECB dan The Fed dalam beberapa bulan mendatang.

Disclaimer: Artikel ini disediakan untuk tujuan edukasi dan bukan merupakan rekomendasi investasi. Harap lakukan analisis sendiri sebelum mengambil keputusan trading atau investasi.